FROM ABDI SAMUDERA:
Republik Indonesia
satu periode kepemimpinan selama lima tahun, jadi presiden Indonesia yang tidak
sampai lima tahun berarti belum bisa dikatakan pemimpin Indonesia. Presiden pertama adalah
Soekarno, yang kedua adalah Soeharto. Habibi, Abdurraman Wahid
dan Megawati tidak bisa dikatakan pemimpin Indonesia karena memimpin kurang dari lima tahun, kemudian masuklah yang ketiga Susilo Bambang Yudoyono. Setelah kepemimpinan Susilo Bambang Yudoyono,
terjadilah goro-goro. Goro-goro itu artinya keributan atau kerusuhan. Goro yang
pertama adalah disebabkan oleh PILEG, goro yang kedua disebabkan oleh PILPRES, maka saat itulah tidak ada yang bisa
menyelesaikan masalah goro-goro tersebut, baru kemudian muncullah si NOTONO-GORO.
Yang belum muncul adalah GORO. GORO itu artinya guru atau pemimpin, jadi si NOTONOGORO
itu adalah orang yang bisa menata negara dengan baik, yaitu pemimpin yang
sempurna ilmu dan agamanya. Itulah sila pertama Pancasila, yaitu ber Ketuhanan Yang Maha Esa, baru dia bisa
berlaku adil dan beradab dan mempersatukan seluruh rakyat Indonesia dan
Indonesia itu sendirilah nantinya yang menunjuknya sebagai pemimpin Indonesia
dengan cara hikmat dan kebijaksanaan dan dialah yang akan mewujudkan keadilan
sosial bagi selurruh rakyat Indonesia atau memasukkan rakyat Indonesia ke dalam
kemerdekaan negara Republik Indonesia, maka kenapa pada tahun 2015? Karena
setengah tahun dari selesainya kepemimpinan Susilo Bambang Yudoyono, terjadilah zaman goro-goro
yang sama sama kita rasakan sekarang ini. Tidak ada persatuan teradap para para
calon pemimpin, saling menjatuhkan, satu dengan yang lainnya saling
menjelekkan, saling merendahkan, merasa benar sendiri, dan mau menang sendiri,
maka kandidat yang ada tidak layak menjadi presiden Republik Indonesia sebelum
mereka benar-benar mengamalkan pancasila dan UUD 1945, maka presiden Republik
Indonesia yang pertama menghantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan Republik Indonesia, kemudian yang ketujuh adalah seorang pemimpin
yang sanggup memasukkan rakyat Indonesia ke dalam kemerdekaan Republik
Indonesia. Caranya untuk memasukkan rakyat Indonesia ke dalam kemerdekaan
Republik Indonesia dengan sebenar-benarnya persatuan dan kasih sayang yang
besar dari rakyat Indonesia. Itulah mahar yang harus ditebus bagi rakyat
Indonesia apabila ingin merasakan dari apa yang dikatakan kemerdekaan yang
sebenarnya. Apa yang dikatakan
kemerdekaan itu? Pemimpinnya bersifat adil dan rakyatnya makmur dan sentausa,
maka siapa yang sanggup menyatukan seluruh rakyat Indonesia tanpa lagi
membeda-bedakan antara agama, budaya, suku dan bangsa yang satu dan yang lain
baru dia bisa menjadi presiden yang ketujuh daripada negara Indonesia ini, maka
setelah kepemimpinan Susilo Bambang Yudoyono, Indonesia akan mengalami kekosongan kepemimpinan,
kalaupun ada yang terpilih tidak dengan cara dipilih secara hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan, tetapi dipilih dengan cara besarnya suara
atau perebutan surat suara, maka dia akan lebih parah menghancurkan negara
Indonesia ini daripadda kepemimpinan sebelumnya. Kalaulah pemimpin, wakil
rakyat atau yang dikatakan legislatif, yudikatif dan eksekutif benar-benar
pendukung pancasila dan mengamalkan pancasila dan UUD 1945 tersebut, maka
pastilah rakyat Indonesia bersifat juga demikian. Cara membawa rakyat Indonesia
untuk mengamalkan pancasila dan UUD 1945 sangat mudah, kalaulah pemimpinnya
terlebih dahulu mengamalkan pancasila dan UUD 1945. Maka kenapa Indonesia
menjadi seperti ini? Karena pemimpin dan rakyat Indonesia ini lupa akan
janjinya untuk mengabdi, berbakti dan menyerahkan jiwa dan raga untuk negeri,
tetapi secara kenyataan yang dilihat, pemimpin dan rakyat Indonesia ini hanya
mengambil keuntungan dari negara Indonesia ini. Kalaulah pemimpinnya menepati
janjinya kepada negara ini, untuk berbakti, mengabdi dan menyerahkan jiwa dan
raga karena cintanya kepada Indonesia ini, pastilah rakyat juga bersifat
demikian, maka barulah Indonesia menjadi adil, makmur dan sentausa. Inilah yang
dikatakan Indonesia raya (INDOEK NEGERI MANUSIA YANG KAYA RAYA) di seluruh
jagad raya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar