FROM ABDI SAMUDERA: MAKNA YANG TERKANDUNG
DI DALAM TANGGAL 9 APRIL DAN 9 JULI
9 April adalah 9 akhlak prilaku
Bangsa Indonesia yang tertuang dalam UUD 1945 dan Pancasila, yaitu:
1. Melindungi segenap Bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial
Dan ditambah dengan 5 sila,
yaitu:
Pertama: Seorang pemimpin negara
atau wakil rakyat wajib tahu kepada Tuhan Yang Maha Esa bukan hanya tau sama
nama Tuhan saja dan hanya sekedar bisa menceritakan, tetapi harus mengetahui,
mengenal, menyayangi, dan mencintai Tuhan Yang Esa itu yang tercantum di dalam
setiap masing-masing agama, yaitu:
1. Agama Islam, dalam Islam Tuhan
Yang Esa itu artinya tiga menjadi satu, yaitu Allah, Rasul dan Ulil Amri
2. Agama Nasrani, Tuhan Yang Esa
itu adalah Trinitas, yaitu Allah, Roh Kudus, dan Yesus Kristus (Nabi Isa)
4. Agama Hindu, Tuhan Yang Esa
itu adalah Tripitaka, yaitu Sang Surya, Dewa Wisnu dan Krisna
5. Agama Budha, Tuhan Yang Esa
itu adalah Matahari, Budha Rulai dan Sidharta Gautama
Maka setiap pemimpin apapun
agamanya wajib mengetahui Tuhan Yang Esa di dalam agamanya, maka barulah dia
bisa mewujudkan dirinya menjadi manusia yang adil dan beradab dan cinta akan
persatuan dengan yang lainnya, maka “DIA” lah pemimpin yang ditunjuk secara
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, barulah DIA dapat
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh manusia, bukan hanya Bangsa Indonesia.
Inilah yang dimaksud 9 April atau
9 Akhlak prilaku. Barulah benar DIA, orang yang bisa dijadikan wakil rakyat.
Kalau wakil rakyat jika kiranya yang duduk di dalam pemerintahan tidak memiliki
9 akhlak prilaku ini, maka dia akan menjadi perusak rakyat Indonesia,
termasuklah dia adalah seorang pemimpin yang bathil terhadap dirinya,
keluarganya, masyarakatnya, agamanya
serta bangsa dan negaranya, maka termasuklah dia tergolong virus HIV yang
sangat mematikan bagi Bangsa Indonesia.
9 Juli adalah seseorang yang bisa
membawa masyarakat ke dalam 9 akhlak prilaku tersebut, maka “DIA” lah yang
sebenarnya ialah Pemimpin Bangsa Indonesia dan benarlah DIA seorang titisan Presiden
Pertama Republik Indonesia, yaitu PRESIDEN SOEKARNO. Jikalau seorang Presiden
Indonesia tidak bisa membawa rakyat Indonesia untuk berprilaku yang 9 ini, maka
dialah seorang pemimpin daripada pemimpin-pemimpin yang zalim dan bathil bagi
dirinya, keluarganya, agamanya, bangsa dan negaranya. Setiap seorang pemimpin
akan diminta pertanggungjawabannya oleh Tuhan Yang Maha Esa tentang
kepemimpinannya.
From Abdi Samudera!!!
Sedikit Abdi Samudera akan
menceritakan tentang Bangsa Indonesia dan yang dibutuhkan Bangsa Indonesia yang
harus dipenuhi oleh seluruh rakyat Indonesia. Wahai Saudaraku sebangsa dan
setanah air, maka ingatlah janji kita kepada Negeri Indonesia ini, yang pertama
kita berjanji untuk berbakti kepada Indonesia ini, yang kedua kita berjanji
bahwa kita akan mengabdi kepada Indonesia ini, dan yang ketiga bahwasanya kita
siap menyerahkan jiwa dan raga demi Indonesia ini, dan tidaklah kita rakyat
Indonesia ini merdeka kalau tidak kita benar-benar menyatakan bahwa kita sesama
rakyat Indonesia berbahasa satu, Bahasa Indonesia. Dan apakah yang dimaksud
dengan Berbahasa Indonesia itu? Berbahasa Indonesia itu adalah cinta akan
persatuan. Itulah landasan Bangsa Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”, berbeda-beda
tetapi tetap satu jua. Apa yang berbeda! Agama, suku dan budaya, adat istiadat,
serta wilayah yang dibagi menjadi beberapa provinsi dari Sabang hingga Merauke.
Dan apa yang dimaksud tetap satu jua? Adalah sama-sama tinggal di Negara
Indonesia. Hidup, tumbuh, berkembang dan mati di bumi Indonesia ini. Itulah
yang dimaksud NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)
Wahai saudaraku sebangsa dan setanah air!!!
Maka sadar dan ingatlah kita,
bahwasanya para pejuang kemerdekaan Republik Indonesia hanya baru menghantarkan
kita ke depan pintu gerbang kemerdekaan Republik Indonesia. maka kitalah yang
memasukkannya ke dalam kemerdekaan Republik Indonesia itu dengan
sebenar-benarnya persatuan dan kasih sayang sesama rakyat Indonesia. maka
janganlah kita saling benci membenci, belakang membelakangi, putus memutuskan
hubungan, olok mengolokkan dan hasut menghasut terhadap sesama kita, karena
kita semua ini adalah keturunan para pejuang kemerdekaan Negara Republik Indonesia
dan anak daripada Ibu Pertiwi. Kalaulah kita bersifat yang demikian, maka
marahlah para pejuang kepada kita, maka kita tidak perlu bertanya kenapa negara
kita ini hancur dan dipenuhi dengan bala bencana yang tiada henti, karena kita
senantiasa melakukan perbuatan yang mengecewakan, menyedihkan, dan yang membuat
marah para pahlawan kita dan ibu pertiwi ini. Dan SAYA ABDI SAMUDERA BERSUMPAH
DEMI TUHAN YANG MAHA ESA: apabila kita seluruh rakyat Indonesia selalu bersatu
dan berkasih sayang tanpa mengenal perbedaan antara agama yang satu dengan yang
lain, antara suku yang satu dengan yang lain, antara budaya yang satu dengan
yang lain, bangsa yang satu dengan yang lain, adat istiadat yang satu dengan
yang lain, maka semuanya hanya ada rasa persatuan dan kasih sayang dan saling
menghargai satu dengan yang lain, maka jadilah kita Negara Indonesia Raya
(INDOEK NEGERI MANUSIA yang KAYA RAYA). Inilah yang tertuang di dalam Lagu
Wajib Negara Indonesia yang berjudul “GARUDA PANCASILA”. Maka apabila kita
semuanya menjadi pendukung Pancasila dan kembali kepada Dasar Negara, yaitu
Bhineka Tunggal Ika, maka pastilah Negara Indonesia menjadi RAJA bagi seluruh
negara yang ada di seluruh pelosok dunia yang bersifat adil, makmur dan
sentosa.
Wahai saudaraku sebangsa dan setanah air!!!
Apabila kita memahami lagu
kebangsaan Negara Indonesia serta dapat mengamalkannya, yaitu membangun jiwa
dan badan. Dan apakah itu yang dikatakan membangun jiwa dan badan? Membangun
jiwa adalah sayang menyayangi antara yang satu dengan yang lain, dan membangun
badan adalah kasih mengasihi satu dengan yang lain tanpa membedakan antara suku
bangsa, agama dan status sosial, maka marilah kita berseru bahwasanya Indonesia
itu rakyatnya adalah “BERSATU”, dan AKU BERSUMPAH SI ABDI SAMUDERA DEMI TUHAN
YANG MAHA ESA, seruan persatuan yang selalu kita kumandangkan dimanapun kita
berada, inilah yang membuat Indonesia Raya (INDOEK NEGERI MANUSIA yang KAYA
RAYA) dan senantiasa BERJAYA, dan membawa negara yang lain merasakan daripada
kejayaan Negara Republik Indonesia.
Wahai saudaraku sebangsa dan
setanah air, janganlah kalian bingung terhadap diriku dan apa yang aku
ceritakan ini! Sesungguhnya diriku dan apa yang aku ceritakan ini senantiasa
bersama di dalam diri kalian dimanapun kalian berada dan tidaklah kalian bisa
menemui diriku sebelum kalian mendengarkan dan menjalankan dari apa yang aku
ceritakan ini.
SAMPAIKANLAH PESANKU INI KE SELURUH PELOSOK NUSANTARA!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar