Sabtu, 19 April 2014

FROM ABDI SAMUDERA: MAKNA YANG TERKANDUNG DI DALAM TANGGAL 9 APRIL DAN 9 JULI



FROM ABDI SAMUDERA: MAKNA YANG TERKANDUNG
DI DALAM TANGGAL 9 APRIL DAN 9 JULI

9 April adalah 9 akhlak prilaku Bangsa Indonesia yang tertuang dalam UUD 1945 dan Pancasila, yaitu:
1. Melindungi segenap Bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial
Dan ditambah dengan 5 sila, yaitu:
Pertama: Seorang pemimpin negara atau wakil rakyat wajib tahu kepada Tuhan Yang Maha Esa bukan hanya tau sama nama Tuhan saja dan hanya sekedar bisa menceritakan, tetapi harus mengetahui, mengenal, menyayangi, dan mencintai Tuhan Yang Esa itu yang tercantum di dalam setiap masing-masing agama, yaitu:
1. Agama Islam, dalam Islam Tuhan Yang Esa itu artinya tiga menjadi satu, yaitu Allah, Rasul dan Ulil Amri
2. Agama Nasrani, Tuhan Yang Esa itu adalah Trinitas, yaitu Allah, Roh Kudus, dan Yesus Kristus (Nabi Isa)
4. Agama Hindu, Tuhan Yang Esa itu adalah Tripitaka, yaitu Sang Surya, Dewa Wisnu dan Krisna
5. Agama Budha, Tuhan Yang Esa itu adalah Matahari, Budha Rulai dan Sidharta Gautama
Maka setiap pemimpin apapun agamanya wajib mengetahui Tuhan Yang Esa di dalam agamanya, maka barulah dia bisa mewujudkan dirinya menjadi manusia yang adil dan beradab dan cinta akan persatuan dengan yang lainnya, maka “DIA” lah pemimpin yang ditunjuk secara hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, barulah DIA dapat mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh manusia, bukan hanya Bangsa Indonesia.
Inilah yang dimaksud 9 April atau 9 Akhlak prilaku. Barulah benar DIA, orang yang bisa dijadikan wakil rakyat. Kalau wakil rakyat jika kiranya yang duduk di dalam pemerintahan tidak memiliki 9 akhlak prilaku ini, maka dia akan menjadi perusak rakyat Indonesia, termasuklah dia adalah seorang pemimpin yang bathil terhadap dirinya, keluarganya,  masyarakatnya, agamanya serta bangsa dan negaranya, maka termasuklah dia tergolong virus HIV yang sangat mematikan bagi Bangsa Indonesia.

9 Juli adalah seseorang yang bisa membawa masyarakat ke dalam 9 akhlak prilaku tersebut, maka “DIA” lah yang sebenarnya ialah Pemimpin Bangsa Indonesia dan benarlah DIA seorang titisan Presiden Pertama Republik Indonesia, yaitu PRESIDEN SOEKARNO. Jikalau seorang Presiden Indonesia tidak bisa membawa rakyat Indonesia untuk berprilaku yang 9 ini, maka dialah seorang pemimpin daripada pemimpin-pemimpin yang zalim dan bathil bagi dirinya, keluarganya, agamanya, bangsa dan negaranya. Setiap seorang pemimpin akan diminta pertanggungjawabannya oleh Tuhan Yang Maha Esa tentang kepemimpinannya.

From Abdi Samudera!!!
Sedikit Abdi Samudera akan menceritakan tentang Bangsa Indonesia dan yang dibutuhkan Bangsa Indonesia yang harus dipenuhi oleh seluruh rakyat Indonesia. Wahai Saudaraku sebangsa dan setanah air, maka ingatlah janji kita kepada Negeri Indonesia ini, yang pertama kita berjanji untuk berbakti kepada Indonesia ini, yang kedua kita berjanji bahwa kita akan mengabdi kepada Indonesia ini, dan yang ketiga bahwasanya kita siap menyerahkan jiwa dan raga demi Indonesia ini, dan tidaklah kita rakyat Indonesia ini merdeka kalau tidak kita benar-benar menyatakan bahwa kita sesama rakyat Indonesia berbahasa satu, Bahasa Indonesia. Dan apakah yang dimaksud dengan Berbahasa Indonesia itu? Berbahasa Indonesia itu adalah cinta akan persatuan. Itulah landasan Bangsa Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”, berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Apa yang berbeda! Agama, suku dan budaya, adat istiadat, serta wilayah yang dibagi menjadi beberapa provinsi dari Sabang hingga Merauke. Dan apa yang dimaksud tetap satu jua? Adalah sama-sama tinggal di Negara Indonesia. Hidup, tumbuh, berkembang dan mati di bumi Indonesia ini. Itulah yang dimaksud NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)

Wahai saudaraku sebangsa dan setanah air!!!
Maka sadar dan ingatlah kita, bahwasanya para pejuang kemerdekaan Republik Indonesia hanya baru menghantarkan kita ke depan pintu gerbang kemerdekaan Republik Indonesia. maka kitalah yang memasukkannya ke dalam kemerdekaan Republik Indonesia itu dengan sebenar-benarnya persatuan dan kasih sayang sesama rakyat Indonesia. maka janganlah kita saling benci membenci, belakang membelakangi, putus memutuskan hubungan, olok mengolokkan dan hasut menghasut terhadap sesama kita, karena kita semua ini adalah keturunan para pejuang kemerdekaan Negara Republik Indonesia dan anak daripada Ibu Pertiwi. Kalaulah kita bersifat yang demikian, maka marahlah para pejuang kepada kita, maka kita tidak perlu bertanya kenapa negara kita ini hancur dan dipenuhi dengan bala bencana yang tiada henti, karena kita senantiasa melakukan perbuatan yang mengecewakan, menyedihkan, dan yang membuat marah para pahlawan kita dan ibu pertiwi ini. Dan SAYA ABDI SAMUDERA BERSUMPAH DEMI TUHAN YANG MAHA ESA: apabila kita seluruh rakyat Indonesia selalu bersatu dan berkasih sayang tanpa mengenal perbedaan antara agama yang satu dengan yang lain, antara suku yang satu dengan yang lain, antara budaya yang satu dengan yang lain, bangsa yang satu dengan yang lain, adat istiadat yang satu dengan yang lain, maka semuanya hanya ada rasa persatuan dan kasih sayang dan saling menghargai satu dengan yang lain, maka jadilah kita Negara Indonesia Raya (INDOEK NEGERI MANUSIA yang KAYA RAYA). Inilah yang tertuang di dalam Lagu Wajib Negara Indonesia yang berjudul “GARUDA PANCASILA”. Maka apabila kita semuanya menjadi pendukung Pancasila dan kembali kepada Dasar Negara, yaitu Bhineka Tunggal Ika, maka pastilah Negara Indonesia menjadi RAJA bagi seluruh negara yang ada di seluruh pelosok dunia yang bersifat adil, makmur dan sentosa.

Wahai saudaraku sebangsa dan setanah air!!!
Apabila kita memahami lagu kebangsaan Negara Indonesia serta dapat mengamalkannya, yaitu membangun jiwa dan badan. Dan apakah itu yang dikatakan membangun jiwa dan badan? Membangun jiwa adalah sayang menyayangi antara yang satu dengan yang lain, dan membangun badan adalah kasih mengasihi satu dengan yang lain tanpa membedakan antara suku bangsa, agama dan status sosial, maka marilah kita berseru bahwasanya Indonesia itu rakyatnya adalah “BERSATU”, dan AKU BERSUMPAH SI ABDI SAMUDERA DEMI TUHAN YANG MAHA ESA, seruan persatuan yang selalu kita kumandangkan dimanapun kita berada, inilah yang membuat Indonesia Raya (INDOEK NEGERI MANUSIA yang KAYA RAYA) dan senantiasa BERJAYA, dan membawa negara yang lain merasakan daripada kejayaan Negara Republik Indonesia.

Wahai saudaraku sebangsa dan setanah air, janganlah kalian bingung terhadap diriku dan apa yang aku ceritakan ini! Sesungguhnya diriku dan apa yang aku ceritakan ini senantiasa bersama di dalam diri kalian dimanapun kalian berada dan tidaklah kalian bisa menemui diriku sebelum kalian mendengarkan dan menjalankan dari apa yang aku ceritakan ini.

SAMPAIKANLAH PESANKU INI KE SELURUH PELOSOK NUSANTARA!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar