PESAN ABDI SAMUDERA UNTUK
MANUSIA-MANUSIA YANG SENANG BERTIKAI DALAM PEMAHAMAN AGAMA
Tuhan yang memiliki agama dan Dia
berkuasa atas manusia dan dialah yang memiliki alam semesta beserta
isinya. Dia tidak pernah menghukum hambanya yang sesat dalam
menjalani agamanya, bahkan yang tidak mengakui akan ada dirinya,
tetap dikasihi dan disayanginya, Dia yang menunjukkan jalan yang
lurus bagi siapa yang dikehendakinya, dan Dia pulalah yang
menyesatkan bagi siapa yang dikehendakinya. Sesungguhnya dialah yang
berkuasa atas segala sesuatu, kamu siapa? Dan apa andilmu terhadap
alam semesta ini? Apakah kamu yang memiliki agama? Apakah kamu yang
menjadikan alam semesta beserta isinya? Mengapa kamu mudah
menyesatkan dan menghukum orang yang tidak sepaham dengan apa yang
kamu pahami? Apakah paham kamu itu sudah bisa kamu pastikan benar di
sisi Allah dan Rasul dan menyelamatkan dirimu dan ahli keluargamu
daripada api neraka dan memasukkan dirimu dan ahli keluargamu ke
dalam surga? Maka pikirkanlah itu! Tuhan nyatakan di dalam ayat suci
Al-Qur'an, janganlah kamu memperolok-olokkan/ menyesatkan suatu kaum,
belum tentu kaum yang diperolok-olokkan/ dikatakan sesat atau
menyesatkan lebih buruk daripada yang memperolok-olokkan/ yang
membuat fatwa sesat!
Tuhan nyatakan di dalam ayat suci
Al-Qur'an, la iqroha fiddin (tidak ada paksaan di dalam agama). Yang
berbeda agama: lakum dinukum waliyadin (bagimu agamamu dan bagiku
agamaku), satu agama lain pemahaman, lana a'maluna walakum a'malukum
(kamu tidak bertanggung jawab terhadap apa yang aku kerjakan dan aku
tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan), maka yang
diinginkan Tuhan kepada hambanya yang beragama, supaya hambanya itu
berpegang teguh kepada agamanya itu dan jangan bercerai berai
(wa'tashimu bihablillahi jami'a wala tafarraqu) dan yang diminta
Tuhan itu kepada hambanya, cintailah Allah dan cintailah manusia.
Kalau tak benar cintanya kepada Allah, maka sudah pasti tidak benar
cintanya kepada manusia, benar cintanya kepada manusia, sudah
pastilah benar cintanya kepada Allah. Jadi, manusia yang mengaku
beragama, merasa benar terhadap apa yang diyakininya dan dan
menyalahkan orang yang tidak sama dengan yang diyakininya/
dipahaminya, dialah orang yang belum tau dengan agama, dan dialah
pengikut setan dan iblis, karena setan dan iblis sangat menyenangi
orang-orang yang senang dengan kebencian, permusuhan dan perpecahan.
Maka ingatlah, manusia itu berasal dari diri yang satu, kembali
kepada diri yang satu, berasal daripada diri yang sama dan kembalipun
ke tempat yang sama. Tidak ada perbedaan, kecuali ketakwaan dan
keimanan masing-masing. Datang dari Allah, kembali kepada Allah.
Dijadikan dari tanah dan dikembalikan ke tanah, tidak ada cerita
masalah suku, bangsa, maupun agama, semuanya pasti kembali kesana,
tidak ada satupun yang bisa dibawa dari dunia ini, kecuali iman,
ketakwaan, cintanya kepada tuhannya, cintanya kepada sesamanya,
cintanya kepada negaranya, dan cintanya kepada alam semesta beserta
isinya. Harta, benda, sanak saudara, pangkat, semuanya tidak akan
berlaku lagi, dan semuanya tidak bisa dibawa bersama kita, apabila
sudah tiba masa kita untuk meninggalkan dunia ini. Inilah pesan ABDI
SAMUDERA untuk dirinya sendiri dan seluruh umat manusia, dimanapun
kalian berada. Janganlah masalah suku, bangsa, agama, dan adat
istiadat menjadi suatu penghalang untuk kita bersatu dan berkasih
sayang kepada yang Maha Kuasa yang telah menjadikan kita di dunia
ini, kepada sesama kita dan alam semesta ini. Marilah kita buka
lembaran baru dengan persatuan dan kasih sayang yang kuat untuk
menjadikan alam semesta ini beserta isinya selamat, tentram dan
bahagia, baik di dunia ini, maupun setelah kita meninggalkan dunia
ini di kehidupan yang lebih kekal daripada dunia ini.
Inti ajaran agama Islam adalah
persatuan dan kasih sayang, inti ajaran agama Nasrani adalah damai
dan cinta kasih, inti ajaran Budha adalah kebijaksanaan dan welas
asih, dan inti dari ajaran Hindu adalah kebijaksanaan dan cinta
kasih, maka bersatunya empat agama ini,maka barulah bisa timbul
keselamatan, ketentraman, dan kebahagiaan di bumi ini beserta isinya.
Inilah mahar yang harus dibayar seluruh manusia yang ada di muka bumi
ini jika ingin lepas dari kesusahan, kesengsaraan dan kehancuran, dan
diganti dengan keselamatan, ketentraman dan kebahagiaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar